Kajian Risiko Bencana Gempabumi di Kabupaten Cianjur

Isi Artikel Utama

Sumardani Kusmajaya
Riskyana Wulandari

Abstrak

Tahun 2009, Kabupaten Cianjur dilanda bencana gempabumi yang menyebabkan 28 orang meninggal, 42 orang hilang dan 21 orang luka-luka, serta 10.047 penduduk mengungsi. Berangkat dari latar belakang tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi bahaya, tingkat kerentanan, eksposur dan risiko gempabumi di Kabupaten Cianjur. Analisis bahaya dilakukan dengan menggabungkan data intensitas guncangan batuan dasar dan data Ground Amplication Factor (GAF). Analisis kerentanan dilakukan dengan menggabungkan komponen fisik, ekonomi dan sosial.Analisis eksposur dilakukan  dengan menggabungkan komponen jarak dari pusat pemerintahan dan sebaran permukiman. Kemudian analisis risiko dilakukan dengan menggabungkan komponen bahaya, kerentanan, dan eksposur. Hasil dari analisis bahaya menunjukkan bahwa seluas 164,98 Ha dari Kabupaten Cianjur memiliki potensi tinggi bahaya gempabumi, kemudian 143.186,89 Ha memiliki potensi bahaya sedang, dan 218.083,11 Ha memiliki potensi bahaya rendah. Untuk tingkat kerentanan, seluas 10.827,07 Ha dari Kabupaten Cianjur memiliki tingkat kerentanan tinggi, 19.966,98 Ha memiliki tingkat kerentanan sedang, dan 330.640,93 memiliki tingkat kerentanan rendah. Untuk tingkat eksposur, seluas 13.152,50 Ha dari Kabupaten Cianjur memiliki tingkat eksposur tinggi, 5.280,25 Ha memiliki tingkat eksposur sedang, dan 343.002,24 Ha memiliki tingkat eksposur rendah. Terakhir, hasil dari analisis risiko menunjukkan bahwa seluas 10.422,13 Ha di Kabupaten Cianjur memiliki potensi risiko tinggi gempabumi, 20.780,48 Ha memiliki potensi risiko sedang, dan 330.232,37 Ha memiliki potensi risiko rendah. Oleh sebab itu, meningkatkan kapasitas mitigasi dan kesiapsiagaan pada masyarakat yang tinggal di daerah berisiko tinggi gempabumi menjadi penting untuk diimplementasikan.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel