Penilaian Bangunan Sederhana di Kawasan Rawan Gempabumi Studi Kasus di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah

Isi Artikel Utama

Aminudin Hamzah
Mohd. Robi Amri
Elfina Rozita
Ridwan Yunus

Abstrak

Banyaknya korban jiwa dan kerugian harta benda bukan disebabkan oleh kejadian langsung dari gempabumi, tetapi lebih dikarenakan kerusakan atau runtuhan bangunan. Penilaian bangunan/rumah sederhana ini dilakukan di kawasan rawan gempa untuk mengetahui potensi kerentanan bangunan/rumah sederhana tembokan satu lantai secara visual. Hasil penilaian kerentanan bangunan ini kemudian di-overlay terhadap potensi bahaya gempabumi sehingga menghasilkan indeks risiko bangunan. Penilaian bangunan/rumah ini menggunakan aplikasi Assesmen Cepat Bangunan Sederhana (ACeBS) yang dapat diakses melalui smartphone/tablet android dan terintegrasi dengan aplikasi InaRisk Personal. Lokasi penelitian yaitu di Kabupaten Bengkulu Tengah dan di Kota Bengkulu yang berada pada zona bahaya gempabumi sedang-tinggi dan diapit oleh dua sumber gempa yaitu zona subduksi di bagian barat daya dan Sesar/Patahan Semangko di Timur Laut. Hasil penilaian menunjukkan bahwa 71% bangunan di Kota Bengkulu berada pada indeks risiko bangunan/rumah tinggi, dan 29% bangunan berada pada risiko sedang. Sedangkan 63% di Kab. Bengkulu Tengah, 63% bangunan/rumah berada pada indeks risiko bangunan/rumah tinggi, dan 37% bangunan berada pada risiko sedang. Kerentanan bangunan/rumah disebabkan berbagai hal mulai dari permasalahan struktural, tulangan, maupun kualitas bahan material.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

BNPB. (2015). InaRisk-Portal Kajian Risiko Bencana (InaRisk Data Service). BNPB. Retrieved from https://inarisk.bnpb.go.id

BNPB. (2018). Infografis dampak gempabumi Lombok: Kaleidoskop Kejadian Bencana 2018 dan Proyeksi Bencana 2019.