Analisis Ambang Batas Hujan untuk Pengembangan Sistem Peringatan Dini Tanah Longsor Studi Kasus Kecamatan Pejawaran, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah

Isi Artikel Utama

Lisa Agustina
Astiani Syawreta
Amir Mustofa Irawan

Abstrak

Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang menimbulkan banyak kerugian, baik materiil dan korban jiwa. Perlunya rancangan sistem peringatan dini tanah longsor di Indonesia sangat perlu dilakukan mengingat sudah banyak negara di dunia yang memiliki sistem tersebut. Perhitungan statistik dari data curah hujan yang dapat memicu kejadian tanah longsor sangat diperlukan sebagai upaya dalam pengembangan peringatan dini tanah longsor ini. Salah satu wilayah di Indonesia yang banyak mengalami bencana tanah longsor adalah Kabupaten Banjarnegara, tepatnya di Kecamatan Pejawaran yang merupakan salah satu lokasi banyak terjadi tanah longsor di Kabupaten tersebut. Penelitian ini ingin memahami tentang kondisi tanah dan hujan ketika tanah longsor terjadi serta ambang batas intensitas curah hujan yang dapat memicu tanah longsor di Kecamatan Pejawaran dengan menggunakan tiga metode empiris, yaitu metode CT Treshold, ID Treshold dan Soil Moisture. Ambang batas ini dapat dijadikan acuan untuk pengembangan peringatan dini tanah longsor di Kecamatan Pejawaran. Persamaan garis ambang yang diperoleh dengan menggunakan metode CT Treshold adalah P3 = 138.28 - 0.2874P15 . Sedangkan, persamaan ambang batas hujan dengan menggunakan metode ID Treshold adalah I = 1.6187D-0.098 .g

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

TODO - REFERENCES