Perancangan Teknologi Energi Surya untuk Mengatasi Kekeringan di Daerah Perbatasan Studi Kasus di Desa Sulamu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur

Isi Artikel Utama

Isna Royana

Abstrak

Selain masalah keamanan, salah satu masalah yang sering dihadapi di kawasan perbatasan adalah kekeringan dan keterbatasan listrik. Sulamu merupakan salah satu desa di Kabupaten Kupang yang sering mengalami kekeringan yang menyebabkan keterbatasan air bersih, selain itu akses listrik masih kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perencanaan pemanfaatan energi surya pendukung sistem reverse osmosis untuk mengatasi kekeringan dan keterbatasan listrik di Desa Sulamu, Kupang, NTT. Penelitian menggunakan metode kulitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan: Berdasarkan pertumbuhan penduduk, jumlah penduduk Desa Sulamu pada tahun 2029 sebanyak 6139. Kebutuhan air bersih penduduk sebanyak 222.373,16 L / hari atau 222,37 m3 / hari dan air minum sekitar 13 m3 / hari. Namun, kebutuhan air di Desa Sulamu belum tercukupi akibat kekeringan. Kebutuhan air di Sulamu dapat disuplai melalui sistem Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) dengan kapasitas 250 m3 / hari. dan air minum dapat disuplai dengan sistem Tap Water Reverse Osmosis (TWRO) dengan kapasitas 12000 GPD. Potensi radiasi matahari rata-rata tahunan di Kupang adalah 5,07 kWh / m2 / hari, dengan radiasi matahari minimum 4,35 kWh / m2 / hari dan radiasi matahari maksimum 5,87 kWh / m2 / hari. Potensi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga surya dengan sistem off grid untuk mendukung proses pengolahan air (SWRO dan TWRO) dengan kapasitas 14 KWp.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

TODO - REFERENCES