Kajian Toponimi Kampung di Sepanjang Sungai Brantas, Kota Malang Suatu Upaya Mitigasi Bencana Hidrologi

Isi Artikel Utama

Farizky Hisyam
Wildan Ichsan Sabila

Abstrak

Nama tempat atau toponim merupakan kearifan lokal mengenai rekaman peristiwa alam pada saat suatu tempat diberi nama. Dalam hal ini toponim dapat dijadikan sebagai indikator kerawanan bencana di suatu tempat. Penelitian ini bertujuan mengetahui keterkaitan antara toponim dan potensi bencana hidrologi, yaitu banjir dan tanah longsor, di kampung-kampung di sepanjang aliran Sungai Brantas, Kota Malang, Jawa Timur. Sebab, bencana hidrologi menjadi perhatian serius pemerintah Kota Malang. Penelitian dilakukan secara kualitatif deskriptif. Toponim yang digunakan berasal dari sejumlah peta topografi tahun 1882-1946 sehingga diketahui perkembangan kerawanan bencana di area penelitian. Toponim yang teridentifikasi diplot pada peta dasar untuk selanjutnya ditambahkan wilayah rawan bencana yang bersumber dari peta BPBD Kota Malang 2015. Arti dari masing-masing toponim dipelajari berdasar kajian literatur. Dari hasil penelitian teridentifikasi 33 toponim.Dari seluruh toponim, 7 toponim berkaitan dengan geomorfologi. Sebagian di antara nama itu menunjukkan daerah rawan bencana hidrologi, yaitu “Ledok”. Ada pula nama yang menunjukkan daerah yang relatif aman dari banjir, yakni “Jenggrik”. Bila dibandingkan dengan peta kerawanan bencana hidrologi saat ini, beberapa kampung yang dahulunya menunjukkan daerah rawan bencana hidrologi sekarang relatif aman. Sementara itu, sebagian wilayah yang dahulunya aman dari banjir dan longsor sekarang menjadi wilayah rawan bencana hidrologis. Hasil kajian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan peta kerawanan bencana hidrologi di wilayah penelitian serta menunjukkan peran toponimi dalam mitigasi bencana hidrologi.

Rincian Artikel

Bagian
Artikel

Referensi

TODO - REFERENCES